Skip links

Peluang yang Mencerahkan di Tengah Keterpurukan: Spirit Lailatul Qadar, Ramadan, dan Muhammadiyah sebagai Pencerah Ekonomi Bangsa

Pencerahan Ekonomi Bangsa

Oleh: Kang Apik, Korda Serikat Usaha Muhammadiyah Kabupaten Cirebon

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dalam setiap perjalanan kehidupan, kita sering kali menghadapi masa-masa sulit yang penuh tantangan.

Namun, di balik setiap keterpurukan, selalu ada peluang yang bisa menjadi titik balik bagi kebangkitan kita.

Salah satu momen yang dapat menginspirasi kita untuk menemukan peluang tersebut adalah bulan suci Ramadhan, terutama pada malam Lailatul Qadar.

Malam yang penuh keberkahan ini tidak hanya menjadi sarana untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT, tetapi juga mengajarkan kita untuk menemukan potensi diri, menggali peluang di tengah kesulitan, dan menjadi pencerah bagi diri kita serta orang lain.

Begitu juga dengan spirit yang dibawa oleh Muhammadiyah, yang telah terbukti menjadi organisasi yang berperan aktif dalam mencerdaskan bangsa dan mencerahkan ekonomi masyarakat.

Dengan keberadaan Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU), kita dihadapkan pada peluang untuk berkontribusi dalam memajukan perekonomian bangsa melalui usaha-usaha yang tidak hanya berorientasi profit, tetapi juga berdampak sosial bagi umat.

1. Spirit Ramadhan dan Lailatul Qadar: Menemukan Cahaya dalam Kegelapan

Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah dan rahmat. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 185:

“Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi umat manusia, dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda antara yang hak dan yang batil.” (QS. Al-Baqarah: 185)

Ayat ini mengingatkan kita bahwa Ramadhan adalah momen istimewa untuk memperbaharui diri dan memperbaiki kualitas hidup. Ramadhan bukan hanya soal menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang mengintrospeksi diri, meningkatkan kualitas ibadah, dan mencari kesempatan terbaik untuk memperoleh ridha Allah.

Melalui puasa dan amal ibadah, kita dilatih untuk menjadi pribadi yang lebih sabar dan memiliki rasa empati yang lebih besar terhadap sesama.

Selain itu, Lailatul Qadar, yang disebutkan dalam Surah Al-Qadr, adalah malam yang penuh keberkahan, yang lebih baik dari seribu bulan.

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Qadr ayat 3:

“Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 3)

Malam ini merupakan simbol harapan dan pencerahan, mengajarkan kita bahwa dalam setiap kegelapan pasti ada cahaya yang menanti.

Pada malam Lailatul Qadar, kita bisa meraih ampunan, keberkahan, dan kesempatan yang luar biasa untuk berubah dan memperbaiki hidup.

Sebagaimana kita menyambut malam ini dengan penuh doa dan harapan, kita juga bisa mencari peluang-peluang baru yang datang di tengah tantangan.

2. Muhammadiyah: Spirit Pencerah di Tengah Keterpurukan

Muhammadiyah, sebagai organisasi yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada tahun 1912, telah menunjukkan semangat pencerahan dalam berbagai aspek kehidupan.

Tidak hanya dalam bidang agama, tetapi juga dalam pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Muhammadiyah telah lama menjadi contoh nyata dalam mencerdaskan umat, memberi solusi bagi kesulitan sosial, serta menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan zaman.

Spirit yang diajarkan oleh KH. Ahmad Dahlan mengajarkan kita untuk tidak hanya pasrah dengan keadaan, tetapi untuk terus berusaha dan mencari solusi.

Di tengah keterpurukan ekonomi, Muhammadiyah menunjukkan bahwa dengan semangat gotong royong dan kerja keras, kita bisa bersama-sama mengatasi kesulitan. Salah satu contoh nyata adalah inisiatif Muhammadiyah dalam bidang pendidikan dan kesehatan, yang telah memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

Muhammadiyah juga terus berupaya untuk memperbaiki perekonomian umat, seperti yang tercermin dalam Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU). SUMU merupakan wadah yang berperan penting dalam menggerakkan sektor ekonomi melalui berbagai usaha dan program yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat, terutama dalam mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Dengan demikian, Muhammadiyah tidak hanya berperan dalam aspek spiritual, tetapi juga secara nyata berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi bangsa.

3. Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU): Pencerah Ekonomi Bangsa

SUMU, sebagai bagian dari Muhammadiyah, memiliki peran strategis dalam memperbaiki ekonomi bangsa. SUMU bertujuan untuk mendorong pengembangan usaha yang dapat memberdayakan masyarakat dan menciptakan lapangan pekerjaan.

Dengan semangat “Membangun Ekonomi Umat, Memajukan Bangsa”, SUMU berkomitmen untuk memberikan pencerahan melalui berbagai usaha yang membawa dampak sosial positif.

Salah satu contoh yang dapat kita lihat adalah keberhasilan SUMU dalam mengembangkan UMKM di berbagai daerah.

Melalui berbagai pelatihan, dan pendampingan usaha, SUMU telah mampu mengubah kehidupan banyak pelaku usaha kecil.

4. Mencari Peluang di Tengah Keterpurukan: Menerapkan Spirit Ramadhan dan Muhammadiyah

Dalam situasi yang penuh dengan ketidakpastian seperti yang kita alami sekarang, baik dalam aspek sosial, politik, maupun ekonomi, kita sering merasa terpuruk.

Namun, kita perlu menyadari bahwa setiap keterpurukan memberikan peluang untuk bangkit dan berkembang. Dalam konteks ekonomi, SUMU memberikan kita peluang untuk berinvestasi dalam usaha yang membawa dampak positif bagi masyarakat dan bangsa.

Semangat Ramadhan, yang mengajarkan kita untuk bersabar, bertawakal, dan selalu mencari keberkahan dalam setiap langkah, dapat menjadi landasan untuk kita meraih peluang-peluang ekonomi yang ada.

Lailatul Qadar, sebagai malam penuh harapan dan keberkahan, mengajarkan kita bahwa perubahan besar seringkali datang pada momen-momen yang tak terduga.

Sebagai anggota Muhammadiyah dan bagian dari Serikat Usaha Muhammadiyah, kita memiliki kesempatan untuk berkontribusi dalam menciptakan peluang-peluang ekonomi yang lebih baik, memberdayakan masyarakat, dan menciptakan keadilan sosial. Di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi bangsa, semangat perjuangan Muhammadiyah memberikan kita keyakinan bahwa kita dapat menemukan solusi untuk memperbaiki kondisi ekonomi, sebagaimana kita menemukan cahaya setelah gelapnya malam.

Ramadhan mengajarkan kita untuk sabar dan tetap berusaha mencari keberkahan, sementara Lailatul Qadar memberi kita harapan bahwa dalam setiap kegelapan pasti ada cahaya.

Muhammadiyah, dengan keberadaan Serikat Usaha Muhammadiyah, menjadi pencerah ekonomi bangsa, dengan mendorong perkembangan usaha yang memberi manfaat sosial bagi umat.

Peluang untuk bangkit dan sukses selalu ada, bahkan di tengah keterpurukan.

Dengan semangat yang tidak pernah padam, mari kita ambil bagian dalam perjuangan ini dan berkontribusi dalam menciptakan ekonomi yang lebih baik dan berkeadilan, sebagaimana yang dicontohkan oleh Muhammadiyah dalam setiap langkahnya.

Wallahu a’lam bishawab

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Penulis juga merupakan Ketua LP UMKM PDM Kabupaten Cirebon, dan Founder www.komunikasi.net

Baca juga artikel Dukung UMKM dan Brand Lokal, Serikat Usaha Muhammadiyah Luncurkan Marketplace Jagalaba.com

This website uses cookies to improve your web experience.
Home
Program
Events
Insight
Layanan