Nabi Muhammad SAW merupakan wirausahawan yang sukses. Bahkan jauh sebelum menjadi Nabi dan Rasul. Perjuangan dan keteladanan beliau dalam berdagang tidak hanya menginspirasi para sahabat, namun juga para pebisnis hingga saat ini.
Memulai Usaha Sejak Dini
Jiwa wirausaha Rasulullah SAW sudah terlihat sejak beliau berusia 12 tahun. Beliau mulai berdagang dengan pamannya, Abu Thalib, ke Syiria. Pengalaman berdagang ini tak hanya melatih beliau dalam berbisnis, namun juga mengenalkan beliau pada berbagai budaya dan karakter manusia.
Salah satu kunci kesuksesan Rasulullah SAW dalam berdagang adalah kejujuran. Beliau terkenal dengan julukan “Al-Amin“, yang artinya “orang yang terpercaya”. Bahkan, Khadijah binti Khuwailid, seorang saudagar kaya, terkesan dengan kejujuran dan keahlian berdagang beliau sehingga Khadijah lah yang melamar Rasulullah SAW.
Kejujuran dan Kepercayaan: Modal Utama
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat At-Taubah ayat 119:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan jadilah kamu bersama orang-orang yang jujur.”
Dalam sebuah hadis Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
التَّجَارُةُ الصَّالِحَةُ يُحَشَّرُ صَاحِبُهَا مَعَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ
Artinya: “Pedagang yang jujur lagi amanah akan bangkit bersama para nabi, orang-orang yang shiddiq (jujur), dan para syuhada (mati syahid).” (HR. Muslim)
Bersikap Adil dan Menjaga Hubungan Baik
Selain kejujuran, Rasulullah SAW juga memperkenalkan dengan keadilannya dalam berdagang. Beliau selalu memberikan timbangan dan takaran yang tepat serta tidak pernah menipu pelanggan. Selain itu, beliau juga menjaga hubungan baik dengan mitra bisnisnya.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat Hud ayat 85:
وَأَوْفُوا الْكِيْلَ وَالْمِيزَانَ بِالْقِسْطِ وَلاَ تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلاَ تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ
Artinya: “Dan penuhilah timbangan dan timbanglah dengan adil dan janganlah kamu mengurangi hak orang lain dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi dengan berbuat angkara.”
Kesimpulan
Kisah kesuksesan Rasulullah SAW dalam berdagang tak lepas dari akhlak mulia yang beliau junjung tinggi. Kejujuran, keadilan, dan sikap menjaga hubungan baik menjadi landasan beliau dalam berbisnis. Dengan meneladani akhlak Rasulullah SAW, para wirausahawan Muslim dapat meraih kesuksesan dunia dan akhirat.
Menjadi beriman dalam berwirausaha menjadi hal yang penting. Tanpa beriman berwirausaha hanya menjadi ambisi pribadi tanpa mengindahkan aturan yang baik. Melalui keimanan, tujuan dan cara berwirausaha menjadi indah sebagaimana teladan Rasulullah. Mari berwirausaha yang baik dan indah sebagai bentuk meneladani baginda agung Saw.
Sumber : https://tanwir.id/rasulullah-wirausahawan-teladan-penuh-akhlak/