SUMU.OR.ID, YOGYAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Nasyiatul Aisyiyah (NA), Ariati Dina Puspitasari mengaku pernah ditegur karena NA memiliki badan usaha sendiri yang disebut dengan Badan Usaha Milik NA (BUANA).
“Dulu memang sempat kami ditegur karena kok ortom punya amal usaha, tapi kami sebut, kami bukan amal usaha, kami itu usaha amal gitu kan. Namanya BUANA,” kata Ariati saat menjadi pembicara pada sesi talkshow Kopdarnas SUMU di SM Tower, Yogyakarta, Sabtu (21/9/2024).
Menurutnya, BUANA adalah salah satu ikhtiar yang dilakukan oleh NA agar para kader Muhammadiyah yang tergabung dalam NA bisa berdaya dan mandiri secara finansial yang nanti akan berimplikasi pada keberlanjutan di dalam tubuh organisasi.
Ariati menjelaskan bahwa BUANA milik NA ini juga memiliki sub-usaha pada bidang pendidikan yaitu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) milik NA.
“Kemudian ada juga BMT (baitul maal wa tamwil) di Bojonegoro itu dari modal Rp3 juta, itu sekarang alhamdulillah juga sudah miliaran,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan bahwa ada banyak sektor lainnya, termasuk di sektor makanan yaitu katering. Selain itu, NA juga memiliki asosiasi pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Nasyiatul Aisyiyah (APUNA).
Di dalam APUNA ini para kader NA menjualkan beberapa produk, baik itu produk yang diproduksi sendiri maupun produk orang lain yang mereka jajakan. Menurutnya asosiasi ini menjadi tempat belajar berwirausaha yang tepat untuk memberdayakan perempuan muda yang aktif di NA.
Beberapa produk dari kader NA yang tergabung dalam APUNA antara lain ada AbonMu yang berkembang di Kendal dan Tasikmalaya, lalu ada juga beberapa olahan kopi, salah satunya adalah kopi rempah khas dari Ternate dan Tidore.
“Kopi rempah ini sebenarnya juga memiliki potensi ekspor, tetapi kami belum sempat melakukan pelatihan bagaimana rekan-rekan ini bisa ekspor produknya,” jelasnya.
Terakhir, Ariati berharap agar ke depannya para pengusaha yang tergabung di SUMU untuk bisa berjejaring dan memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh kader NA.