Kabar Gembira Bagi Mereka yang Mencintai Palestina #BaitulMaqdisMemanggil
Telah Hadir Jawaban atas Keresahan Anda
Baitul Maqdis akan Bebas di Generasi Kita dan INDONESIA Tempat Terbaik Mempersiapkannya. Temukan Jawabannya di Saladin Course!
5 Alasan
Baitul Maqdis Segera Merdeka di Generasi Kita
- Telah ditemukan kembali “Roadmap” pembebasan Baitul Maqdis ala Nabi
- Roadmap ini sudah mulai diterapkan para pejuang di Gaza dan hasilnya mulai terasa: Sekarang Zionis dibenci warga sedunia, apapun agamanya.
- Berdasar sejarah sejak era Nabi, tempat terbaik persiapan selalu dari wilayah yang jauh dari Baitul Maqdis.
- Faktanya, seluruh dunia kini membenci Zionis. Banyak yang membela Palestina. Non muslim sekalipun! Belum pernah terjadi sebelumnya.Tanda-tanda itu makin nyata.
- Telah hadir Pakar Pembebasan Baitul Maqdis yang siap berbagi ilmunya kepada kita, siang malam, langsung di hadapan Anda.
Kita gagal merebut Baitul Maqdis selama 100 tahun terakhir karena DIJAJAH PEMIKIRANNYA.
Mungkin
Kita Sering Bingung
- Genosida ini kapan selesainya?
- Kapan Palestina merdeka?
- Kenapa Israel ga kalah-kalah?
- Aku bisa bantu apa, selain koar-koar di medsos dan boikot?
Akar Masalahnya
Pemikiran Kita Sudah Dijajah. Jadinya...
- Baru tahu Palestina saat ini adalah bentukan penjajah, bukan asli versi nubuat Rasulullah SAW
- Tidak kenal sebenarnya apa itu “Palestina” dan “Baitul Maqdis” hanya ikut-ikutan di medsos.
- Bahkan, para peneliti dan akademisi pun terjebak hanya mencari referensi sejarah versi penjajah, zionis, orientalis, yang penuh bias. Ini seperti ingin memerdekakan Indonesia tapi menggunakan referensi dan cara pandang Belanda. Seperti bermain bola tetapi aturan dan wasit sudah memihak lawan: Takkan menang.
- Semangat juang hanya berlandaskan emosi. Mentok hanya di diskusi, orasi, donasi. Tanpa ilmu.
- Tidak tahu bahwa Rasulullah SAW telah merancang sendiri strategi pembebasan selama hidupnya yang dilanjutkan oleh khalifah Abu Bakar dan Umar bin Khattab.
Maka, Saladin Course hadir untuk MELEPASKAN BELENGGU PEMIKIRAN itu. Karena Bebaskan Baitul Maqdis Tak Cukup Modal Cinta dan Peduli, Tapi ILMU dari Nabi.
Tentang
Apa Itu Saladin Course
Saladin Course adalah kajian online pertama dan satu-satunya di Indonesia dari Syeikh Abd Al-Fattah El-Awaisi yang telah riset dan praktek selama 35 tahun lebih untuk memformulasikan “Roadmap” Nabawiyah atau langkah-langkah yang dipraktikkan oleh Nabi SAW dulu dalam membebaskan Baitul Maqdis.
Saladin Course berisi 15 Pasal Pembebasan Baitul Maqdis jadinya kita TAHU PERSIS apa yang mesti dilakukan untuk membebaskan Baitul Maqdis.
Dengan join Saladin Course, kita ga lagi dukung Palestina karena “latah”, tapi karena “ma’rifah” (tahu ilmu)
Apa yang didapatkan
Di Saladin Course
- Akses video dan pdf materi yang bisa ditonton kapanpun di mana pun sesuai kesibukan Anda (tersedia 41 video dan terus bertambah)
- Akses ke grup komunitas untuk diskusi dan eksekusi tiap hari
- Live Zoominar berkala bersama para aktivis, tokoh dan pakar di bidangnya.
- Jejaring internasional untuk update isu terkini dan kalibrasi gerakan pembebasan Baitul Maqdis
Biaya
Biaya Saladin Course
Saladin Course memungkinkan Anda menyerap ilmu Roadmap Nabawiyah dari mana pun, kapan pun, hingga menemukan sendiri apa yang bisa Anda lakukan sesuai potensi terbaik Anda.
Kalau Anda melihat teman-teman mulai luntur semangat boikot dan share beritanya, kalau Anda ingin tahu CARA BERBASIS ILMU NABAWIYAH bebaskan Baitul Maqdis, maka hadiahkan diri Anda ilmu di Saladin Course
Untuk mendapat ilmu valid Roadmap Nabawiyah Pembebasan Baitul Maqdis dari Pakarnya, Anda atau Instansi cukup berinfaq
50 ribu saja per episode
(1 episode terdiri 6 video)
Klik tombol di atas, selesaikan infaq, langsung akses materi dan grup.
Panitia dan Pemateri tidak mengambil keuntungan. Semua profit 100% untuk beasiswa dan pergerakan.
Tentang
Gerakan Saladin Course telah diikuti perwakilan:
- Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU)
- Al Aqsa Working Group
- International Networking for Humanitarian (INH)
- Dan masih banyak lagi lainnya
Daftar Episode
Pembelajaran Saladin Course
Episode 1
Al I'dad Al Ma'rifi (Persiapan Pengetahuan)
Masalah Ketidaktahuan tentang Baitul-Maqdis
Anda jadi tahu:
- Mulai dari Rasulullah SAW hingga Al-Fatih, Baitul Maqdis bebas SELALU diawali dengan ilmu. Baru jihad
- Ternyata kita “salah” membela “Palestina”. Wajar gagal terus selama 100 tahun lebih.
Episode 2
Pembebasan Akal dengan Ilmu
Perbedaan Ilmu dan Ma'rifat
Diskusi Pondasi Utama Pembebasan Baitul-Maqdis
Menghidupkan Terminologi Baitul-Maqdis
Anda jadi tahu:
- Kenapa para pejuang di sana tidak lagi memakai istilah “Palestina” atau “Al-Quds”, tapi “Baitul Maqdis”
- Kenapa kita selama ini “keliru” mencari strategi pembebasan. Efeknya, boikot, sanksi internasional, diplomasi, donasi, orasi, seolah tiada arti.
Episode 3
Strategi dan Langkah Pembebasan Masjidil Aqsha
Perhatian --- CENSORED --- terhadap Baitul-Maqdis
Menanamkan ---- CENSORED--- tentang Baitul-Maqdis
Coming soon
Episode 4
Strategi --CENSORED-- Rasulullah dalam Pembebasan Baitul-Maqdis
Latar Belakang Rasulullah melarang kunjungan ke Baitul-Maqdis saat masih belum bebas
Strategi Militer Rasulullah dalam --- CENSORED ---
Coming Soon
Bagi yang membeli 2 episode sekaligus (infaq 100 rb dapat kurang lebih 30 video) mendapat bonus SOFT COPY peta Baitul Maqdis versi nubuat Rasulullah SAW
Siapakah Pakar Pembebasan Baitul Maqdis yang Akan Menjadi “Mentor” Anda dalam Saladin Course?
…Memperkenalkan…
Seorang guru besar Hubungan Internasional dan Pendiri Pusat Studi Baitul Maqdis
Prof. Dr. Abd. Al-Fattah Muhammad El-Awaisi (Al-Maqdisi)
Sekilas Profil Beliau
- Penduduk asli Baitul Maqdis yang telah tinggal di berbagai negara Arab dan Barat.
- Orang tuanya adalah korban Nakba 1948 tapi kini beliau dan keluarganya menjadi inisiator berbagai unjuk rasa di negara-negara Eropa
- Intelektual dunia dalam bidang Hubungan Internasional
Organisasi dan Pusat Studi
Founder of the Global Civilizational Knowledge Project for Baitul Maqdis and its Field of Inquiry “Islamicjerusalem Studies”
Karya Ilmiah
- Karya-karyanya telah diterjemahkan dalam bahasa Arab, Inggris, Perancis, Turkiye, dan Indonesia
- 67 major, buku dan laporan singkat, artikel dan jurnal yang disitasi berbagai karya ilmiah
- Menemukan serangkaian teori dan model bidang Hubungan Internasional seperti: the Barakah Circle Theory of Islamicjerusalem Bayt Al-Maqdis; Aman (Peaceful Co-Existence and Mutual Respect) Theory
Karir Akademik
- Setelah meraih gelar PhD pada 1986 dari University of Exeter — UK, beliau telah mengajar dan riset selama hampir 40 tahun di Arab, Inggris Raya, Malaysia, dan Turkiye
- Distinguished Visiting Professor di Universiti Utara Malaysia selama 8 tahun
- Profesor Hubungan Internasional di Social Sciences University of Ankara (2018-2021)
Penghargaan
- Peraih gelar Fellow of The Royal Historical Society atas kontribusi originalnya dalam studi sejarah
- Stirling Council Provost’s Civic Award (1999)
- Special Award for Innovation (2007)
- Islamic World Istanbul Science Award (2018)
- Custodian of Al-Quds Award (2021)
Berikut Kontribusi Nyata Beliau untuk Membebaskan Baitul Maqdis
- Membangun disiplin studi baru dalam ilmu Hubungan Internasional, yakni: IslamicJerusalem Studies yang telah berkiprah sejak 1997 (https://en.wikipedia.org/wiki/Islamic_Jerusalem_Studies)
- Bekerja sama dengan kampus-kampus di Eropa mendirikan Program Studi Magister dan Doktoral spesialisasi ilmu Baitul Maqdis
- Ratusan buku, jurnal, dan naskah akademik (Karya beliau bisa dibaca dengan mengunduh aplikasi Google Playstore)
- Menjadi mentor dan aktor intelektual berbagai gerakan pembebasan Baitul Maqdis
- Dan masih banyak lagi lainnya. (Sebagai gambaran senioritas beliau: Tahun 1986 beliau sudah meraih PhD dari UK dan menjadi ulama bagi para mujahid di medan pertempuran)
Testimonial
Dari Sejumlah Ulama dan Tokoh
Dr. Musa Dudin
Anggota Biro Politik HAMAS, Mahasiswa Syeikh Fattah El Awaisi 40 Tahun Lalu
“Beliau adalah teladan kami. Sejak 1980-an guru kami telah merasakan getirnya mengungsi serta berpindah-pindah bersama keluarga dan beberapa kali diasingkan dari tanah kelahirannya.
“Tahun 1992 penjajah Zionis mulai menyadari pasti ada aktor-aktor intelektual yang menanamkan pentingnya Baitul Maqdis. Oleh karena itu, mereka mulai mengasingkan para ulama dan tokoh perlawanan yang di antaranya adalah Profesor.
Syaikh Dr. Muhammad Abul Khayr Syukri
Anggota Dewan Pengarah Majelis Islam Suriah dan Anggota Dewan Pengarah Ikatan Ulama Syam
Dr. Abdul Fattah El-Awaisi El-Maqdisi adalah pemimpin di bidang pemikiran dan strategi yang mampu menelaah masa lalu, menjelaskan masa sekarang, dan merancang masa depan dan terlah terbukti mewakafkan dirinya untuk Baitul Maqdis sejak belia.
Prof. Dr. Jamal Abd. As-Sattar
Guru Besar di Universitas Al-Azhar dan Sekjend Ikatan Ulama Ahlus Sunnah
Di mata saya, Prof. Dr. Abd. Al Fattah El-Awaisi berbeda dengan banyak tokoh lainnya dengan pertimbangan sebagai berikut.
- Pada saat umat sedang bingung mencari landasan kokoh agar bersatu tanpa perselisihan dan gesekan, Dr. El-Awaisi telah menegaskan solusinya: Pembebasan panji pemersatu umat yaitu Baitul Maqdis, sumber utama keamanan manusia.
- Di saat kaum revolusioner, politisi, dan beberapa elit sedang mencari konsep baru atau malah melebur dengan rezim yang ada, Dr. El-Awaisi tegas bahwa reformasi yang kita pahami dari peristiwa Isra’ Mi’raj dalam surah Al-Isra’ haruslah holistik dan global, bukan parsial.
- Di saat koalisi Sykes-Picot berhasil menanamkan benih fanatisme kesukuan, Dr. El-Awaisi datang dengan Teori Lingkaran Barakah dan roadmap serta kunci-kunci proyek pembebasan. Teori beliau merupakan satu terobosan besar dalam ilmu Hubungan Internasional. Yang kini terbukti menjadi basis dari terobosan-terobosan baru gerakan pembebasan di berbagai negara.
- Plafon pemikirannya tidak terbelenggu partai maupun gerakan. Sebagaimana watak kebenaran: lintas partai, lintas mazhab, lintas fikrah.
Akhir kata, semoga Allah melimpahkan keberkahan pada beliau dan proyek-proyek kebaikannya.
Hanya 50 rb per episode (dapat 15++ video)
Bonus Akses komunitas dan Live Zoominar berkala bersama tokoh
Panitia dan Pembicara tidak mengambil keuntungan. 100% hasil penjualan untuk pembebasan Baitul Maqdis.